Usai Hwang Hee-chan Menerima Pelecehan,

0
Usai Hwang Hee-chan Menerima Pelecehan, Federasi Korsel Langsung Protes ke FIFA

 

Usai Hwang Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) tidak tinggal diam setelah Hwang Hee-chan, pemain asal Korea Selatan, menjadi korban pelecehan rasial dalam laga uji coba antara Wolverhampton Wanderers dan Como 1907. KFA resmi mengajukan protes kepada FIFA mengenai insiden yang melibatkan Hwang, yang dihadapkan pada komentar rasis dari pemain Como. 

Dalam pertandingan tersebut, Hwang Hee-chan mengalami perlakuan tidak pantas ketika salah satu pemain Como memanggilnya dengan julukan “Jackie Chan,” sebuah istilah yang jelas merupakan bentuk penghinaan rasial. 

Kejadian ini memicu ketegangan di lapangan, hingga Daniel Podence, rekan setim Hwang dari Wolverhampton, terpancing emosi dan melakukan tindakan kekerasan terhadap pemain Como yang terlibat. Podence kemudian diganjar kartu merah oleh wasit akibat tindakannya tersebut. Insiden ini tidak hanya menimbulkan keributan di lapangan tetapi juga memicu polemik di kalangan publik dan pertukaran komentar antara kedua klub yang terlibat.

Usai Hwang  Reaksi dari Wolverhampton Wanderers dan Como 1907

Wolverhampton Wanderers segera melaporkan insiden pelecehan rasial yang menimpa Hwang Hee-chan kepada UEFA, mengharapkan adanya tindakan tegas untuk menanggapi permasalahan tersebut. Namun, Como 1907 melalui perwakilannya, Mirawan Suwarso, langsung membantah tuduhan yang menyebut bahwa pemain mereka terlibat dalam komentar rasial. Suwarso menegaskan bahwa klaim tersebut tidak benar dan menolak adanya perlakuan diskriminatif.

Sayangnya, UEFA tidak dapat memproses keluhan ini karena pertandingan yang bersangkutan adalah laga uji coba, bukan kompetisi resmi. Keputusan ini menimbulkan kekecewaan mendalam dari pihak Wolves dan Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA), yang merasa bahwa tidak adanya tindak lanjut dari otoritas sepakbola Eropa tersebut merupakan langkah mundur dalam menangani kasus rasisme.

Sebagai respons terhadap ketidakpuasan terhadap UEFA, KFA memilih untuk mengajukan protes resmi kepada FIFA. Langkah ini diambil dengan harapan bahwa FIFA akan mengambil tindakan lebih lanjut dan memberikan sanksi yang sesuai terhadap pelaku. KFA berharap FIFA bisa menangani kasus ini dengan lebih serius, untuk memastikan bahwa tindakan rasisme tidak mendapatkan tempat di dunia sepakbola LGOLUX .

Usai Hwang Pernyataan Resmi KFA

Federasi Sepakbola Korea Selatan (KFA) mengeluarkan pernyataan resmi pada 18 Juli, menegaskan keseriusan mereka dalam menangani kasus pelecehan rasial yang menimpa Hwang Hee-chan. Dalam surat tersebut, KFA menyampaikan kekhawatiran mendalam terkait insiden tersebut yang terjadi saat sesi latihan pramusim dan meminta agar FIFA memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap kasus diskriminasi di lapangan. 

“Federasi Sepakbola Korea Selatan sangat menyoroti dan serius terhadap tindakan pelecehan rasial yang diterima Hwang Hee-chan dari tim lawan selama sesi latihan pramusim,” demikian bunyi pernyataan resmi KFA. “Kami meminta FIFA untuk memberikan sanksi yang lebih tegas terhadap para pelaku untuk memberantas diskriminasi ini.”

KFA berharap dengan pengajuan protes resmi ini, FIFA akan mengambil langkah-langkah konkret untuk menangani kasus rasisme dalam sepakbola, termasuk dalam laga uji coba. Mereka juga menginginkan agar insiden serupa tidak terjadi lagi di masa depan dan para pemain dapat berlaga dalam suasana yang adil tanpa adanya diskriminasi.

Tindakan tegas yang diambil oleh KFA ini mencerminkan komitmen mereka dalam menangani isu rasisme di dunia sepakbola. Langkah ini diharapkan dapat menjadi dorongan bagi otoritas sepakbola lainnya untuk lebih serius dan proaktif dalam menangani kasus diskriminasi, serta menciptakan lingkungan sepakbola yang bebas dari segala bentuk intoleransi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *