Terbongkar Praktik Licik Clippers untuk Dapatkan
Terbongkar Praktik Licik Clippers untuk Dapatkan Tanda Tangan Kawhi Leonard
Drama transfer Kawhi Leonard dari San Antonio Spurs ke Los Angeles Clippers pada musim panas LGOLUX 2019 masih menyisakan cerita panjang. Kali ini, muncul tuduhan mengejutkan dari seorang mantan karyawan Clippers yang mengklaim adanya praktik tidak etis di balik kepindahan superstar NBA tersebut.
Dalam gugatan yang diajukannya, mantan pemain Clippers, menuduh tim basket tersebut melakukan tindakan yang melanggar hukum untuk merekrut Leonard. Ia mengklaim bahwa Clippers telah menghubunginya pada tahun 2017, tepat setelah Leonard mengalami cedera serius saat membela Spurs.
Clippers meminta saya untuk memantau kondisi kesehatan Leonard dan memberikan informasi terbaru mengenai cedera yang dialaminya,” ungkap Shelton dalam gugatan tersebut. “Informasi ini kemudian digunakan oleh Clippers untuk meyakinkan Leonard agar bergabung dengan tim mereka.
Shelton juga menuduh Clippers telah menawarkan sejumlah uang kepadanya sebagai imbalan atas informasi yang diberikan. Ia merasa dipaksa untuk melakukan hal ini karena khawatir akan kehilangan pekerjaan.
Menanggapi tuduhan tersebut, Clippers dengan tegas membantah semua klaim yang diajukan Shelton. “Klaim Tn. Shelton telah diselidiki dan ditemukan tidak berdasar. Kami menghormati kontrak kerja Tn. Shelton dan membayarnya secara penuh,” kata tim tersebut dalam sebuah pernyataan resmi.
Gugatan ini merupakan upaya yang terlambat untuk memeras Clippers berdasarkan tuduhan yang seharusnya diketahui Tn. Shelton sebagai tuduhan palsu.
Skandal Besar Mengancam: Masa Depan Clippers dan Leonard di Ujung Tanduk
Tuduhan yang diajukan oleh Shelton tentu saja mengundang perhatian luas dari para penggemar basket dan media olahraga. Jika terbukti benar, maka ini akan menjadi skandal besar yang mengguncang NBA.
Pasalnya, praktik seperti yang dituduhkan oleh Shelton dapat merusak reputasi liga dan meruntuhkan kepercayaan publik terhadap integritas kompetisi. Kasus ini juga berpotensi memberikan dampak negatif terhadap karier Leonard.
Jika terbukti bahwa Clippers telah melakukan tindakan yang tidak etis untuk merekrutnya, maka reputasi Leonard sebagai pemain yang loyal dan berintegritas bisa tercoreng.
NBA telah menyatakan bahwa mereka sedang meninjau berkas pengadilan terkait kasus ini. Hasil dari penyelidikan tersebut akan sangat menentukan nasib Clippers dan Leonard. Jika terbukti bersalah, Clippers bisa dikenai sanksi berat, mulai dari denda hingga kehilangan draft pick.
Skandal Perekrutan Guncang NBA: Clippers dalam Sorotan
Dalam gugatan yang diajukannya, Shelton menuduh bahwa Clippers telah melakukan pelanggaran serius terhadap aturan NBA.
Menurut Shelton, sejak tahun 2017, ketika Leonard masih terikat kontrak dengan Spurs, seorang eksekutif Clippers telah menghubunginya secara berkala untuk meminta informasi sensitif mengenai kondisi kesehatan dan kontraktual Leonard. Terbongkar Praktik Licik Clippers
Pihak terkait menunjukkan ketertarikan yang sangat besar terhadap segala aspek kehidupan Leonard,” jelas Shelton. “Mulai dari kondisi cederanya hingga perjanjian kontraknya dengan Spurs.
Informasi yang diperoleh dari Shelton diduga digunakan oleh Clippers untuk merancang strategi perekrutan yang efektif. Mereka ingin mengetahui kelemahan Leonard dan apa yang bisa mereka tawarkan untuk membuatnya tertarik pindah ke Clippers.
Hubungan pribadi antara Shelton dan Leonard menjadi kunci dalam skandal ini. Sebagai mantan pelatih pribadi Leonard, Shelton memiliki akses langsung ke informasi yang sangat berharga bagi Clippers.
“Mereka memanfaatkan kepercayaan yang dimiliki Leonard terhadap saya untuk mendapatkan keuntungan,” ungkap Shelton dengan nada kecewa.
Tindakan Clippers ini diduga melanggar Pasal 35 Konstitusi NBA yang melarang tim untuk melakukan pendekatan tidak resmi terhadap pemain yang masih terikat kontrak dengan tim lain.
