Morata Diperlakukan Lebih Kejam!? Koke Akui
Morata Diperlakukan Alvaro Morata, yang baru saja meninggalkan Atletico Madrid untuk bergabung dengan AC Milan, kini menjadi sorotan. Kapten Atletico, Koke, mengungkapkan bahwa Morata mengalami perlakuan yang jauh lebih keras dibandingkan dengan pemain lainnya. Morata memutuskan untuk meninggalkan Metropolitano Stadium hanya setelah dua musim, dan kini bergabung dengan Milan setelah ditebus dengan biaya transfer sebesar 13 juta euro dan menandatangani kontrak selama empat tahun LGOACE .
Koke mengakui bahwa Morata sering mendapat kritik tajam, terutama karena performanya yang dinilai tidak memenuhi ekspektasi. Meskipun Morata baru saja membantu tim nasional Spanyol meraih gelar juara Euro 2024 di Jerman, kritik terhadapnya tetap tajam. Kinerja Morata di Atletico juga dianggap mengecewakan; dalam dua musim terakhir, ia hanya mencetak 36 gol dari 91 pertandingan. Performa tersebut tidak cukup untuk mengangkat Los Rojiblancos dalam persaingan di berbagai kompetisi, sehingga klub harus puas tanpa trofi.
Menurut Koke, perlakuan keras terhadap Morata tidak adil mengingat kontribusinya di lapangan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Morata tetap berusaha memberikan yang terbaik. Kini, dengan bergabungnya Morata ke AC Milan, para penggemar dan pengamat sepak bola akan menantikan bagaimana penyerang berusia 31 tahun ini bisa menghidupkan kembali karirnya dan membuktikan kemampuannya di Serie A.
Morata DiperlakukanKekecewaan Koke atas Perlakuan terhadap Morata
Koke, sebagai salah satu pemain yang paling lama berkarier di Atletico Madrid, menyampaikan rasa kecewa mendalam terkait perlakuan yang diterima oleh mantan rekan setimnya, Alvaro Morata. Koke memahami sepenuhnya keputusan Morata untuk berpindah ke AC Milan setelah mengalami berbagai kesulitan di Atletico.
Dalam wawancara dengan Marca, Koke mengungkapkan, “Memang benar bahwa perlakuan terhadap Morata jauh lebih keras dibandingkan dengan rekan-rekan lainnya. Ini adalah kenyataan yang menyedihkan, tetapi itulah yang terjadi.” Koke menambahkan bahwa Morata menghadapi banyak tantangan tidak hanya di Atletico tetapi juga di tim nasional Spanyol.
Koke juga menjelaskan bahwa masa-masa sulit yang dijalani Morata di Atletico, serta tekanan yang dia alami dalam perannya di tim nasional, kemungkinan besar mempengaruhi performa dan keputusan Morata untuk melanjutkan karirnya di Italia. Kekecewaan ini mencerminkan bagaimana ekspektasi dan kritik yang tajam bisa memengaruhi seorang pemain, meskipun ia telah memberikan usaha maksimalnya di lapangan.
Morata Diperlakukan Pengalaman Sulit Morata di Spanyol
Koke mengungkapkan bahwa Alvaro Morata menghadapi masa-masa yang sangat sulit baik di Atletico Madrid maupun dengan tim nasional Spanyol. Menurut Koke, kesulitan yang dialami Morata di Spanyol kemungkinan juga mempengaruhi penampilannya setelah pindah ke Italia. “Morata benar-benar menderita di sini,” kata Koke, menyoroti dampak berat dari kritik yang diterima Morata.
Koke juga menceritakan momen pribadi saat makan bersama Morata, di mana Morata harus menghadapi komentar negatif dari orang-orang di sekitar mereka. “Sungguh menyedihkan, tapi itulah kenyataannya,” tambah Koke, menekankan betapa sulitnya situasi yang dihadapi Morata.
Menurut Koke, kritik dan tekanan adalah bagian dari harga yang harus dibayar oleh pemain sepak bola. ” Ada pemain yang bisa bertahan dengan tekanan ini, dan ada juga yang kesulitan menghadapinya,” jelas Koke, mencerminkan tantangan yang dihadapi Morata.
Koke mengakui bahwa tidak semua pemain mampu menghadapi tekanan dan kritik yang berat, dan keputusan Morata untuk meninggalkan Atletico Madrid adalah bagian dari upayanya untuk mencari lingkungan yang lebih mendukung. Perjalanan Morata di Atletico penuh dengan tantangan dan kritik yang membuatnya memutuskan untuk bergabung dengan AC Milan. Meskipun kepergian Morata disayangkan oleh Koke dan rekan-rekannya, mereka memahami kebutuhan Morata untuk mencari kenyamanan dan kesuksesan baru di klub barunya.