Meksiko City Sirkuit Tertinggi yang Uji Batas Kemampuan Mobil F1

0
Meksiko City Sirkuit Tertinggi yang Uji Batas Kemampuan Mobil F1

Meksiko City Sirkuit Tertinggi yang Uji Batas Kemampuan Mobil F1

F1 kembali menjajal trek menawan di dataran tinggi. Autódromo LGODEWA Hermanos Rodríguez, yang terletak di Kota Meksiko, menjadi tuan rumah balapan di salah satu sirkuit tertinggi dalam kalender F1. 

Meski tidak setinggi Denver yang berada 1 mil di atas permukaan laut, ketinggian sekitar 2 kilometer di atas permukaan laut sudah cukup memberikan tantangan unik bagi para pebalap. Udara yang lebih tipis di sini memaksa para insinyur untuk melakukan penyetelan khusus pada mesin agar performa mobil tetap optimal. 

Selain itu, perubahan ketinggian juga memengaruhi berbagai aspek lain seperti pendinginan mesin, gaya tekan, dan handling mobil. Pebalap yang mampu beradaptasi dengan cepat di kondisi ekstrem ini akan memiliki keunggulan tersendiri.”

Autódromo Hermanos Rodríguez: Warisan Legenda Balap Meksiko

Autódromo Hermanos Rodríguez, sirkuit yang terletak di jantung Kota Meksiko, telah mengalami revitalisasi dengan tetap mempertahankan pesona klasiknya. Tata letak sirkuit yang kini kita kenal, termasuk tikungan legendaris Peralta dan pemandangan stadion bisbol Foro Sol, mengingatkan kita pada kejayaan balap di era 1959. 

Kombinasi antara sejarah, budaya Meksiko yang kental, dan adrenalin balap F1 menjadikan sirkuit ini destinasi wajib bagi para penggemar motorsport. Sebelum menyaksikan aksi para pebalap di atas lintasan, mari kita telusuri lebih dalam tentang sirkuit yang kaya akan tradisi ini.

“Nama “Autódromo Hermanos Rodríguez” yang melekat pada sirkuit ikonik ini menyimpan kisah menarik tentang sebuah keluarga yang sangat berjasa bagi perkembangan olahraga motor di Meksiko. 

Ricardo dan Pedro Rodríguez, dua legenda balap yang namanya diabadikan dalam sirkuit ini, telah banyak berkontribusi dalam mempopulerkan olahraga motor di tanah airnya. Ide pembangunan sirkuit ini sendiri berasal dari ayah mereka yang merupakan penasihat Presiden Meksiko saat itu. 

Dengan dukungan penuh dari pemerintah, sirkuit yang awalnya bernama Autódromo Magdalena Mixhuca ini kemudian diubah namanya untuk menghormati kedua putra berbakatnya.

Grand Prix Meksiko pertama kali digelar pada tahun 1962, namun debutnya yang penuh semangat harus ternoda oleh tragedi yang merenggut nyawa pebalap muda berbakat, Ricardo Rodríguez. 

Meski begitu, semangat balap di Meksiko tetap berkobar. Setahun kemudian, F1 kembali ke Meksiko sebagai ajang kejuaraan dunia dan langsung didominasi oleh pembalap legendaris, Jim Clark. 

Sayangnya, setelah mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1970-an, balapan di Meksiko sempat terhenti akibat masalah keselamatan. Setelah melalui renovasi besar-besaran, F1 kembali hadir di Meksiko pada pertengahan 1980-an. Meksiko City Sirkuit Tertinggi

Namun, kegembiraan itu hanya berlangsung singkat hingga awal 1990-an. Baru pada tahun 2015, F1 kembali lagi ke tanah Aztec. 

Tantangan Ketinggian: Ujian Berat bagi F1 di Autódromo Hermanos Rodríguez

Autódromo Hermanos Rodríguez secara resmi diadopsi sebagai nama sirkuit ini pada awal dekade 1970-an, tidak lama setelah kepergian tragis Pedro Rodríguez. Pembalap berbakat ini meninggal dunia akibat cedera parah yang dideritanya dalam sebuah ajang balap mobil sport pada tahun 1971.”

Ketinggian di atas permukaan laut yang signifikan di Autódromo Hermanos Rodríguez memberikan tantangan unik bagi performa mobil F1. Tekanan udara yang lebih rendah dan kepadatan udara yang lebih rendah secara langsung memengaruhi efisiensi turbocharger, komponen kunci dalam sistem tenaga modern. 

Beban kerja turbocharger yang meningkat dapat berdampak pada keandalan dan performa mesin secara keseluruhan. Selain itu, sistem pendinginan juga harus bekerja lebih keras untuk menjaga suhu komponen tetap optimal dalam kondisi udara yang lebih panas. 

Konsep downforce juga menjadi pertimbangan penting. Meskipun tata letak sirkuit cenderung mengarah pada penggunaan downforce yang lebih rendah, ketinggian yang signifikan mendorong tim untuk mengoptimalkan downforce guna meningkatkan kecepatan menikung dan stabilitas mobil.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *