Malah Jadi Olok-olokan! Sesumbar Erik ten Hag
Malah Jadi Manchester United pada 2022, Ten Hag berhasil mengakhiri masa puasa gelar tim tersebut dengan meraih trofi Carabao Cup 2023 dan Piala FA 2024. Dua gelar ini memang mengukuhkan posisi Ten Hag sebagai salah satu manajer terdepan di Inggris dalam dua tahun terakhir. Namun, klaimnya bahwa hanya Pep Guardiola yang lebih sukses darinya dianggap berlebihan oleh banyak pihak.
Dalam dua tahun terakhir, tim kami, setelah era Guardiola, telah meraih jumlah trofi terbanyak di sepak bola Inggris. Hal ini menempatkan kami dalam posisi yang sangat kuat,” ungkap Ten Hag dalam wawancaranya dengan The Times.
Ten Hag menambahkan, “Perhatikanlah, kami mampu mengalahkan setiap lawan. Kami tidak hanya mencatatkan kemenangan sekali melawan City, tetapi juga berhasil mengalahkan Liverpool.”
Pernyataan ini membuat banyak orang meragukan keabsahan klaim Ten Hag, yang dinilai tidak sepenuhnya menggambarkan realitas persaingan di dunia sepakbola Inggris. Sebagian kalangan merasa bahwa meskipun Ten Hag berhasil meraih beberapa gelar, pernyataannya seolah melupakan kenyataan kompetisi yang lebih luas, terutama jika dibandingkan dengan pencapaian luar biasa Guardiola.
Reaksi Jamie O’Hara
Jamie O’Hara, mantan pemain Tottenham Hotspur, tidak bisa menahan tawa saat mendengar klaim berani Erik ten Hag. O’Hara menyoroti kenyataan bahwa Manchester United musim lalu hanya finis di urutan kedelapan di Premier League meskipun telah mengeluarkan ratusan juta paun untuk belanja pemain IDCJOKER .
“Apakah dia serius? Musim lalu mereka hanya finis di posisi kedelapan, bukan? Itu adalah salah satu musim terburuk dalam sejarah Premier League mereka,” ungkap O’Hara dalam wawancara dengan TalkSPORT.
Dia melanjutkan, “Lihatlah cara Manchester City bermain. Mereka memenangkan liga setiap musim selama empat tahun terakhir. Itu adalah pencapaian yang sangat besar.”
O’Hara juga menambahkan, “Arsenal memenangkan Piala FA, bahkan Wigan juga pernah juara Piala FA. Itu tidak serta-merta menjadikan Anda tim hebat. Ayo, jangan terlalu cepat puas!”
Sindiran O’Hara menunjukkan bahwa meskipun Erik ten Hag berhasil meraih dua trofi penting dalam waktu singkat, pencapaiannya masih dianggap kurang signifikan dalam konteks dominasi di Inggris. Meskipun trofi Carabao Cup dan Piala FA adalah pencapaian yang patut diperhitungkan, banyak pengamat sepak bola melihat kesuksesan di liga utama seperti Premier League sebagai tolok ukur utama keberhasilan seorang manajer.
Malah Jadi Prestasi Pep Guardiola
Jika dibandingkan, Pep Guardiola terus menunjukkan dominasinya di sepakbola Inggris dengan membawa Manchester City meraih gelar Premier League secara konsisten. Selain itu, Guardiola juga telah mencatatkan prestasi gemilang di kompetisi internasional.
Malah Jadi Untuk mencapai level yang sama dengan Guardiola, Erik ten Hag harus mampu membawa Manchester United bersaing di puncak klasemen Premier League secara konsisten dan mencatatkan prestasi signifikan di Liga Champions. Ini merupakan tantangan besar yang memerlukan waktu, strategi matang, serta pembelian pemain yang tepat.
Pernyataan ten Hag memang memicu kontroversi, namun di balik itu terdapat ambisi besar yang ingin diwujudkannya. Hanya waktu yang akan membuktikan apakah dia bisa membawa Manchester United ke level yang lebih tinggi dan memenuhi ekspektasi para pendukungnya.
Dengan demikian, perjalanan Erik ten Hag bersama Manchester United masih panjang dan penuh tantangan. Prestasi yang telah diraih merupakan langkah awal yang positif, namun untuk mencapai dominasi seperti yang diharapkan, Ten Hag harus terus berjuang dan membuktikan kemampuannya di musim-musim mendatang.